Rabu, 07 Desember 2011

Kesan dan Pesan


Assalamu’alaikum
Tidak terasa sudah hampir 5 bulan saya belajar PLH dengan Abi Oan Hassanuddin. Awalnya semua tugas yang abi berikan terasa begitu berat. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata saya baru menyadari bahwa membuat tugas dan ditambah dengan ilmu-ilmu yang Abi berikan sangat berguna. Dan akan terasa sangat bermanfaat. Seperti yang Abi pernah katakana bahwa semua karya yang saya buat di bawah bimbingan Abi akan sangat berguna di masa depan. Abi juga sering memotivasi saya dalam berkarya. Pesan saya, agar Pendidikan Lingkungan Hidup di SMAN 8 dapat diteruskan dengan baik dan tidak hilang. Semoga generasi penerus juga dapat merasakan manfaat belajar Pendidikan Lingkungan Hidup. Terimakasih Abi atas semua ilmu yang Abi berikan, saya sangat senang belajar dengan Abi. Semoga semua ini sangat bermanfaat bagi kami semua.

Minggu, 04 Desember 2011

KEBAKARAN HUTAN DI RIAU


 Masalah kebaran hutan dan lahan masih menjadi ancaman yang belum bisa terselesaikan yang kerap kali menimbulkan kerugian bagi masyarakat akibat timbulnya kabut asap. Titik api atau hotspot hasil pantauan satelit hingga kini menjadi indikator terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah titik api yang terpantau cenderung bertambah. Berdasarkan data Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau, tercatat 256 desa di Provinsi Riau merupakan daerah rawan kebakaran lahan dan hutan karena terletak di daerah yang memiliki lahan gambut dan hutan. Banyak sekali akibat/kerugian yang ditimbulkan dari kebakaran ini.  Seperti kabut asap yang mengganggu pernapasan makhluk hidup di sekitarnya, dampak tersebut kita lihat dari segi lingkungan.

Dampak dari kebakaran hutan :
1.     Hilangnya sejumlah spesies hewan
2.    Ancaman erosi
3.    Perubahan fungsi pemanfaatan dan peruntukan lahan
4.    Penurunan kualitas air
5.    Gangguan sistem pernafasan
6.    Bisa menyebabkan banjir jika hutan sudah gundul
7.    Hilangnya sejumlah mata pencaharian rakyat sekitar yang bergantung oleh hasil hutan
8.    Terganggunya aktivitas sehari-hari karena asap
9.    Terjadi kecelakaan lalu lintas karena kabut asap

Karena banyaknya dampak merugikan yang ditimbulkan kebakaran hutan di Riau maka kita harus mencari solusinya, solusi dibagi menjadi 4 bagian yaitu
1.     Preventif
v  Membuat hukum dan peraturan yang tegas tentang pembakaran dan perlindungan hutan dari kerusakan
v  Adanya lembaga pelindung hutan dari kebakaran, seperti polisi hutan
v  Menyiapkan perangkat dan peralatan pencegahan kebakaran hutan di dekat hutan2
v  Membuat perairan (sejenis kolam, sumur) di tepi-tepi hutan
2.    Curatif
v  Memiliki tim reaksi cepat penanggulangan kebakaran
v  Meningkatan kesadaran dari masyarakat untuk menjaga hutan
v  Membuat pengumuman untuk tidak membuang puntung rokok di tepi hutan
3.    Rehabilitatif
v  Melakukan reboisasi (penanaman pohon kembali) di lahan yang sudah terlanjur gundul
v  Mencegah adanya pemindahan lahan
v  Memupuki bibit pohon yang baru tumbuh
4.    Promotif
v  Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya membakar hutan
v  Membuat poster yang mengajak masyarakat untuk menjaga hutan
v  Membuat iklan atau spanduk agar tidak membakar hutan
v  Menyediakan posko kebakaran didekat hutan
v  Pemberian subsidi dari pemerintah untuk masyarakat agar dapat memulihkan lahannya, untuk kepentingan pribadi dan banyak pihak

Rabu, 30 November 2011

Tafsir Mars PLH

Tuhan ciptakan alam nan indah
Manusia penerima amanah
Wahana karya bernilai ibadah
Ambil manfaat jangan serakah
Tafsir:
Allah SWT menciptakan alam dengan sangat indah dan subur. Allah juga menciptakan manusia sebagai makhluk yang menjaga dan mengatur Bumi, karena manusia merupakan makhluk yang sempurna diantara makhluk lainnya. Maka dari itu kita harus memanfaatkannya sebagai sarana untuk beribadah. Kita harus mengambil manfaat dan bersyukur, jangan serakah.

Karya agung-Nya teramat luhur
Semua makhluk hidup makmur
Amal berkah tumbuh subur
Jagat raya sujud syukur
Tafsir:
Alam adalah karya Agung Allah SWT yang sangat indah dan luar biasa. Sehingga semua makhluk hidup dengan damai dan makmur. Pepohonan tumbuh dengan subur, dan seluruh jagad raya bersyukur.

Buma Buha Mata
Buka Mata Buka Hati
Memelihara Alam Titipan Allah
Buma Buha Mata
Buka Mata Buka Hati
Memelihara Alam Titipan Allah
Tafsir:
Marilah kita membuka mata dan membuka hati menjaga dan memelihara alam yang indah titipan Allah SWT. Agar alam tidak rusak.

Jagalah mata, jagalah hati
Ayunkan tangan, langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Illahi
Cermin insan khalifah Fil-ardhi
Tafsir:
Marilah menjaga mata dan hati, bekerja sama dalam memelihara alam yang Allah titipkan, agar kita bisa melaksanakan tugas sebagai khalifah di muka Bumi ini.

Karena ulah tangan manusia
Darat dan laut rusak binasa
Warisan anak cucu tak tersisa
Bencana alam dimana-mana
Tafsir:
Banyak manusia yang tidak menyadari akan pentingnya alam, sehingga mereka sangat serakah. Merusak Bumi sehingga daratan maupun lautan tercemar, bahkan menyebabkan bencana alam yang merugikan mereka sendiri. Warisan nenek moyangpun tak tersisa dan rusak.

Buma Buha Mata
Buka Mata Buka Hati
Memelihara Alam Titipan Allah
Buma Buha Mata
Buka Mata Buka Hati
Memelihara Alam Titipan Allah
Tafsir:
Marilah kita membuka mata dan membuka hati menjaga dan memelihara alam yang indah titipan Allah SWT. Agar alam tidak rusak.

Jagalah mata, jagalah hati
Ayunkan tangan, langkahkan kaki
Memelihara alam titipan Illahi
Cermin insan khalifah Fil-ardhi
Tafsir:
Marilah menjaga mata dan hati, bekerja sama dalam memelihara alam yang Allah titipkan, agar kita bisa melaksanakan tugas sebagai khalifah di muka Bumi ini.

Jiwa siswa SMA delapan
Dan pendidikan lingkungan hidup
Ecological Youth Environment Source
Siswa peduli lingkungan hidup
Cermin insan khalifah Fil-ardhi
Tafsir:
Jiwa siswa sma 8 Pekanbaru yang memiliki dasar kependidikan lingkungan hidup harus menjaga lingkungan dan menjadi pemimpin, agar lingkungan terjaga dan tak ada lagi bencana alam yang merugikan. Sehingga bisa mencerminkan sifat khalifah di muka Bumi

Rabu, 05 Oktober 2011

Analisa Pekerjaan Tukang Bangunan

A. Analisa Resiko


No
Hazard
Contoh
Resiko
Konsekuensi


1
Biologis
Virus (terkena paku berkarat)
Terkena paku atau besi berkarat
Meninggal dunia

Bakteri
Infeksi
TBC, Hepatitis

Jamur
Infeksi
Sakit mata

2
Kimia
Terhirup serbuk kayu
Mencium bau yang menyengat
Gangguan respirasi

Terhirup serbuk semen
Zat yang berbahaya
Gangguan respirasi dan penyakit sementosis

Serbuk semen mengenai mata
Zat semen berbahaya
Iritasi pada mata

3
Fisik
Suhu panas
Dehidrasi
Sakit kepala, tubuh melemah


Mata terlalu dekat saat memaku
Gangguan mata
Rabun jauh, Rabun dekat

4
Psikososial
Kurang istirahat
Lelah
Mialgia, capek-capek

Terlalu lama bekerja
Stress
Konsentrasi hilang dan pusing


5
Ergonomik
Memotong kayu terlalu membungkuk
Kifosis
Bungkuk

Tidak menggunakan pelindung saat memilin besi
Tangan cidera
Luka-luka dan bengkak

Berjongkok saat memotong kayu
Lelah
Gangguan otot

Buru-buru memotong kayu
Terluka
Tangan terpotong, luka dll

Bekerja tidak ditempat teduh
Biang keringat
Kelelahan


B. Bentuk Analisa Semikualitatif


Tingkat Keparahan
Kemungkinan Terjadi


Jarang Terjadi
Kurang mungkin terjadi
Mungkin terjadi
Sangat Mungkin terjadi
Hampir Pasti terjadi

-1
-2
-3
-4
-5

-1






Tidak ada pengaruh

-2

Berjongkok saat memotong kayu
Suhu panas
Kurang istirahat



Pengaruh sangat ringan

Tidak menggunakan pelindung saat memilin besi



-4
-6
-8


-3

Serbuk semen mengenai mata
Bekerja tidak ditempat teduh

Memotong kayu terlalu membungkuk

Pengaruh ringan

-6
-9

-15

-4
Mata sangat dekat saat memaku
Terhirup serbuk kayu
Terlalu lama bekerja
Bakteri dan Jamur
Terhirup serbuk semen

Pengaruh serius
-4
-18
-12
-16
-20

-5


Buru-buru memotong kayu
Virus tetanus


Pengaruh fatal


-15
-20



C. Evaluasi Resiko

NO.
HAZARD
SKOR
TAFSIRAN
1
Virus Tetanus
20
Sangat mungkin terjadi
Pengaruh fatal
2
Terhirup serbuk semen
20
Hampir pasti terjadi
Pengaruh serius
3
Terhirup serbuk kayu
18
Kurang mungkin terjadi
Pengaruh serius
4
Bakteri dan jamur
16
Sangat mungkin terjadi
Pengaruh serius
5
Buru-buru memotong kayu
15
Mungkin terjadi
Pengaruh fatal
6
Memotong kayu terlalu membungkuk
15
Hampir pasti terjadi
Pengaruh ringan
7
Terlalu lama bekerja sehingga konsentrasi turun
12
Mungkin terjadi
Pengaruh serius
8
Bekerja tidak ditempat teduh
9
Mungkin terjadi
Pengaruh ringan
9
Kurang istirahat
8
Sangat mungkin terjadi
Pengaruh ringan
10
Suhu panas
6
Mungkin terjadi
Tidak menggunakan APD saat memilin besi
Pengaruh sangat ringan
11
Serbuk semen mengenai mata
6
Kurang mungkin terjadi
Pengaruh ringan
12
Mata sangat dekat saat memaku
4
Jarang terjadi
Pengaruh serius
13
Berjongkok saat memotong kayu
4
Kurang mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan


D. Pengendalian Resiko


NO.
HAZARD
PENGENDALIAN

1
Virus Tetanus
Memakai APD

Paku yang digunakan usahakan tidak berkarat

Memakai alas kaki saat bekerja (sepatu boot)

2
Terhirup serbuk semen
Wajib memakai masker


3
Serbuk semen mengenai mata
Memakai kacamata agar tidak mengenai mata

4
Terhirup serbuk kayu
Wajib memakai APD

5
Bakteri dan jamur
Setelah memegang pasir atau alat-alat pekerjaan sebaiknya mencuci tangan

6
Buru-buru memotong kayu
Lebih berhati-hati dan tidak terburu-buru

Mengutamakan keselamatan

7
Memotong kayu terlalu membungkuk
Menyediakan meja/wadah memotong kayu yang sesuai agar tidak perlu membungkuk


8
Terlalu lama bekerja sehingga konsentrasi menurun
Dibutuhkan istirahat karena jika konsentrasi menurun akan mengakibatkan hal fatal


9
Bekerja tidak di tempat teduh
Menyediakan tenda atau pelindung untuk bekerja

Memakai topi

10
Kurang istirahat
Istirahat dan makan yang cukup untuk mengganti energi yang terkuras



11
Suhu panas
Menyediakan tempat berteduh dan memakai kipas angin

12
Tidak menggunakan APD saat memilin kayu
Memakai APD atau minimal sarung tangan saja



13
Mata sangat dekat saat memaku
Menjaga jarak mata ke kayu saat memaku

14
Berjongkok saat memotong kayu
Mencari tempat duduk saat memotong kayu